RSD Mangusada Gelar Mangusada Clinical Update 1

Sekda Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa membuka Mangusada Clinical Update  1 yang ditandai dengan pemukulan gong di ruang pertemuan Kertha Gosana Puspem Badung, Sabtu (13/7). Mangusada Clinical Update dengan tema “Mempersiapkan Generasi Sehat Bebas Ketulian Tahun 2030 ini merupakan agenda dari RSD Mangusada serangkaian HUT ke-17 RSD Mangusada. 

Acara ini di hadiri 470 orang yang berasal dari rumah sakit dan klinik se Bali, Anggota IDI se Bali. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Dirjen P2PTM Kemenkes RI dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes, Ketua Komisi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian dr. Damayanti Soetjipto, Sp.THT-KL (K), Kepala Dinas Kesehatan Kab. Badung dr. I Gede Putra Suteja, Direktur RSD Mangusada dr. I Nyoman Gunarta, MPH, Wakil Ketua II TP PKK Ny. Rasniathi Adi Arnawa, Ketua Darma Wanita persatuan (DWP) Ny. Nesya Yoga Segara, Ketua Gatriwara Ny. Ayu Parwata, Kepala BPJS Cabang Badung dan segenap Civitas Akademika.

Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa dalam sambutannya mengatakan Mangusada Clinical Update adalah momen yang tepat menginformasikan kepada dunia Internasional bahwa di Pulau Bali khususnya di Kabupaten Badung saat ini sudah memiliki fasilitas kesehatan Standard Internasional (SI).

Lebih lanjut Adi Arnawa mengatakan, RSD Mangusada telah berhasil melaksanakan operasi pemasangan cochlear implant kepada pasien yang mengalami ketulian. “Kami pemerintah Kabupaten Badung sangat mendukung operasi ini dan akan mensupport karena dapat meminimalkan generasi muda Badung yang mengalami ketulian sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Badung. Saya harapkan kepada RSD Mangusada untuk terus melakukan layanan-layanan yang baru untuk mengangkat branding RSD Mangusada.” ungkapnya.

Sementara itu Direktur RSD Mangusada dr. I Nyoman Gunarta mengatakan, Tema Hut RSD Mangusada ke-17 yakni ”Mangusada Krenovatif”. “ Ini berarti Mangusada yang kreatif dan inovatif di usia RSD Mangusada yang ke-17.  Operasi Cochlear Implant ini menjadi tonggak bagi Mangusada untuk terus melakukan langkah-langkah inovatif serta saat ini berupaya mencegah ketulian dari saat hamil, tumbuh kembang, deteksi dini seperti apa, serta penanganan apa yang bisa diberikan kepada anak-anak kita yang mengalami ketulian, sehingga tidak sampai terjadi bisu tuli di masyarakat.”kata Nyoman Gunarta.

Dalam kesempatan tersebut Sekda Badung Adi Arnawa juga menerima bunga dari anak-anak yang telah sukses menjalani operasi Cochlear Implant dan saat ini mereka sudah bisa berinteraksi seperti anak-anak normal lainnya.

Mangusada Clinical Update I ini mendatangkan pembicara ahli di bidangnya. Bukan hanya pembicara dari RSD Mangusada dan RSUP Sanglah, Mangusada Clinical Update I mendatangkan pembicara dari Singapore dan KemNas PGPKT. Panel 1 yang dimoderatori oleh dr. I.A Chandranita Manuaba, Sp.OG (K), MM, membahas 3 (tiga) materi yaitu mengenai Apakah yang terjadi Bila Ibu Hamil Terinfeksi Rubella yang dengan pembicara dr. I Made Ariyana, Sp.OG, Sindrom Rubella Kongenital oleh dr. A.A Ayu Windi Antari, MSc., Sp.A dan Problem Neurologi pada Infeksi Rubella oleh dr. Ni Made Susilawathi, Sp.S (K). Panel 2  yang dimoderatori oleh dr. Dian Permata Sari, Sp.THT-KL ini membahas 4 (empat) materi, yaitu mengenai Tuli Sejak Lahir (Mengapa Perlu Deteksi Dini dan Rujukan Cepat Tepat) Oleh KomNas dan Komda PGPKT  (Penanggulangan Gangguan Pendengaran & Ketulian) dr. Damayanti Soetjipto, Sp.THT-KL (K), Ketulian Pada Anak oleh dr. Eka Putra Setiawan, Sp.THT-KL (K), FICS, Post Implant Performance CI oleh The Board of Directors for the hear the world foundation & AVT therapist Mr. Sunil Kapoor dan Skrining Pendengaran Bayi Baru Lahir, Peluang dan Tantangan oleh Prof. Dr. W. Suardana, Sp.THT-KL (K).

Acara yang berlangsung selama 1 (satu) hari ini ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Narasumber, pembagian door prize, sesi foto bersama dan makan siang bersama.
(gm/da/aw)